Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengatakan bahwa serangan balasan Hamas terhadap Israel bisa menjadi momentum bangsa Palestina memperkuat heroisme untuk membebaskan rakyat dan bangsa Palestina yang dijajah dalam kurun waktu yang panjang.
“Banyak momentum rakyat dan bangsa Palestina untuk meraih kemerdekaan,” menurut Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional Sudarnoto Abdul Hakim dalam pernyataannya di Jakarta, Minggu.
Maaf baru bisa balas
Nah saya tidak mempermasalahkan itu, yang saya mempermasalahkan sipil, dalam artian, terserah dia pernah wajib meliter atau tidak, selama dia bukan reservis militer tidak dalam posisi aktif ya dia terhitung sipil. Bisa banyak argumen, tapi salah satunya contoh negara yang tidak banyak penduduknya seperti singapore dan korea selatan, disana mereka ada wajib meliter, dan ketika mereka selesai wajib meliter, umumnya mereka adalah pasukan cadangan, namun tidak aktif.
Apabila semua yang pernah wajib meliter dan berstatus pasukan cadangan tidak aktif adalah combatan, artinya kalau mau bersih bersih, itu jadi genocide donk, jadi rute untuk seperti ini akan sangat sulit di terima, dengan alasan … ah mereka adalah pasukan cadangan atau apa saja, tapi harus di lihat aktif atau tidak, combatan atau tidak?
Namun saya setuju, kebanyakan settler itu adalah combatan, diluar orang tua dan anak anak, karena settler kan juga bawa anak atau orang tuanya tinggal di tempat tersebut.
Mungkin salah intruksi atau apa, tapi seperti saya bilang, apa yang di tebar di mana mana itu, malahan memberikan kesan, Palestina itu barbar tidak perduli mau siapa semua di hantem, saya atau kita tidak bisa salahkan, dalam heat of the momment itu bisa terjadi. Tapi kalau ini di perintahkan ini beda cerita dan ini membuat Hamas (baca saya tidak sebut Palestina) sama buruknya dengan pemerintah Israel.
Mudah mudahan pernyataan itu benar bukan merupakan hanya damage control semata.
Dan mudah mudahan juga, apa yang selama ini sudah di perjuangkan oleh Palestina tidak hilang begitu saja, atau itu menyebabkan hilangnya dosa pemerintah Israel dalam menyerang rakyat sipil.